Satu setel jubah hitam ku kenakan pagi ini
Tanda hari sedang berkabung
Pekikkan burung gereja enggan lagi bersua
“Tak ada lagi yang aku sapa” katanya
Ku hantarkan satu guci abu kesedihan ke Mandalawangi
Kesedihan bagi diriku yang ditinggalkan
Tak ada lagi pemuda itu di negeri ini
Pemuda yang teriakannya laksana petir
Menghujam jantung birokrasi yang tak adil
Pemuda yang goresan penanya begitu tajam
Menyayat percaya diri wakil rakyat yang zalim
Ia, Gie, yang abunya ku sebar di Mandalawangi
Dan angin menyebarkannya ke seluruh negeri
Semoga, anak-cucu kita menjadi salah-satunya
Penulis: Savira Atiqarosa
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam UII 2017
Gambar: tatkala.co